"Kalau memang bukan garisnya, diikat pakai batu akik pun, tak akan jadi jodoh kita seorang anak manusia"Yang like sama komen ga seberapa, tapi dari beberapa komen sampe bikin kepikiran mulu buat dibahas. Ada yang komen "ah, kode". Well, mungkin iya, tapi kode buat diri sendiri buat berubah ke yang lebih baik dulu..membahagiakan orang-orang terdekat dulu..membahagiakan diri sendiri dulu *lagian, sendiri ga selalu berarti kesepian kan?*. Terus ada juga yang bilang "kalo begitu tentang jodoh, seharusnya lebih peka lagi". Huffth..menurut Ami, ini bukan masalah peka atau ga peka sama jodoh. Ga semua orang bisa merasakan cinta pada waktu yang bersamaan. Kalo emang ga sabar dan gregetan si 'dia' ngerti 'kode' kamu, ya nyatain atau hilangkan sama sekali. Kasian kalo ternyata dia ngerti kode yang kamu kasih saat kamu udah berpindah ke lain hati gara-gara kamu capek nyari perhatian dia. Karena ga semua orang ngerti kode. Ataupun ada yang ngerti kode, ga berarti dia bakalan selalu menterjemahkannya duluan. Siapa tau dia nunggu buat ditunjukkin apa arti kodenya itu. "Ah, udah banyak yang ngungkapin tapi banyak juga penolakan". Ya teruusss? Harusnya bersyukur dong, karena itu tandanya dia ga mudah berpindah-pindah hati atau mengiyakan semua ajakan yang hadir. Kalo semua pengakuan suka diterima, ga kebayang udah berapa mantannya kan *_* Kalo takut penolakan, harusnya dari awal jangan berani-berani suka. Tapi, siapa yang bisa menolak saat rasa suka itu datang? Ami ga pernah ngelarang orang buat suka terhadap sesuatu *or in other case, suka ke Ami nya langsung*. Karena udah tau, suka itu susah dihindarin dan ga ada yang ngelarang sebenernya. Tinggal gimana lagi pinter-pinter me-manage hati dan pikiran biar ga khilaf jadi terobsesi dan ngeganggu kehidupan sehari-hari karenanya
Ngutip dari artikelnya, "Bolehkah mulai sekarang kita berusaha lalu berserah saja? Sebab pada akhirnya, jodoh toh sebenarnya sederhana."
...sesederhana bahasa yang tak sempat terucapkan dari kayu terhadap api yang menjadikannya abu *dikutip dari puisinya Sapardi Djoko Domono*. Sampai saat ini, masih ngerasa belum cukup berusaha untuk langsung berserah tentang jodoh. Masih berusaha memperbaiki diri untuk nanti dipantaskan dengan yang baik juga *karena sesuai janji Allah, pria baik untuk wanita yang baik pula*.
"Jangan mau rugi memperhatikan orang cuek, atau setia kepada peselingkuh.
Jangan mau rugi menua dengan orang tidak baik.
Pilih yang lebih baik." __Mario Teguh__
Kenapa ada bagian yang di bold? Karena banyak yang bilang *dan disadari* kalau Ami itu cuek. Tapi ga berarti ga peka. Jadi, mungkin ada yang berpaling setelah baca tulisan ini. Atau ya, ga ngapa-ngapain. Atau mungkin ada juga yang akhirnya nekat menyatakan?
p.s: Tulisan ini dibuat berdasarkan opini penulis dengan segala 'skenario' yang dia pikirin sendiri. No offense!! :')
